Sebagai seorang gagah berani, wajar bila namanya semerbak harum sebagai mujahid besar.Ghanimah yang didapat dari jihadnya menjadikan ia hidup berkecukupan, layak dan sejahtera. Belum lagi pendapatan dari hasil usaha yang ia jalankan. Semua itu menambah wibawa dirinya dihadapan masyarakat. Keluarga bahagia terbentuk dari pendidikan yang ia lakukan terhadap anak istrinya.
Entah godaan setan apa yang menimpanya, suatu hari ia sangat marah kepada budak hitamnya, tak tahan menahan emosi hingga tangannya melayang menempeleng. Bisa dibayangkan seringan ringannya tempelengan seorang mujahid tentu sakit yang ditimbulkannya cukup terasa.
Ya…….. budak teramat hitam itu merintih kesakitan, namun ia tulus menerima hukuman majikannya dan iapun terus bekerja seperti biasa. Rasa sakit tak dihiraukan, ia bekerja bukan semata-mata karena diperintah sang tuan teteapi karena Allah memerintahkan setiap budak agar mentaati tuannya, dan untuk itu balasannya surga, dan ia memang seorang budak hitam yang shalihah.
Setelah tangan terlanjur, Abdullah bin Rawahah menyesal dan timbul rasa kasihan terhadap si budak hingga ia ingin memerdekakannya. Bahkan lebih dari itu ia ingin menikahinya sebagai kaffarat atas ulah tangannya. Maka disampaikanlah niat itu kepada Nabi Saw, dan beliaupun merespon positif terhadap niat yang tulus karena Allah ini. Tanpa berlama-lama Abdullah bin Rawahah memerdekakan dan menikahi mantan budaknya yang hitam legam itu.
Tak lama berselang, pernikahan sang jenderal tersebut menjadi buah bibir masyarakat. Mereka memandang tidaklah pantas orang sekelas Abdullah bin Rawahah menikahi budak hitamnya sendiri, sementara disana banyak wanita-wanita terhormat yang tentu amat senang jika dinikahinya.
Barangkali bukan kapasitas sang jenderal untuk menanggapi desas desus itu, sebab akhirnya wahyu sendiri yang membela sikap yang ditempuhnya. “ Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukminah lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu ”.
1 komentar:
benar benar
Posting Komentar